KELOMPOK 4:
1. Olin Nur Cahyani (A.101.15.029)
2. Sarinda
Hesti P (A.101.15.036)
3. Ummi
Choirul (A.101.15.045)
Taksonomi Jamur,
Jamur Menguntungkan dan Jamur Merugikan
A. TAKSONOMI
JAMUR
Fungi adalah organisme tingkat rendah yang belum
memiliki akar, batang, dan daun, sehingga sering orang menyebutnya
tumbuhan “Thallus”.
Klasifikasi Fungi
Fungi dapat dibedakan atas beberapa kelas yaitu :
1. Kelas Myxomycetes ( Jamur Lendir )
2. Kelas Phycomycetes
3. Sub Kelas Ascomycetes
4. Sub Kelas Basidiomycetes
5. Sub Kelas Deuteromycetes ( Fungi Imperfecti )
Klasifikasi Fungi
Fungi dapat dibedakan atas beberapa kelas yaitu :
1. Kelas Myxomycetes ( Jamur Lendir )
2. Kelas Phycomycetes
3. Sub Kelas Ascomycetes
4. Sub Kelas Basidiomycetes
5. Sub Kelas Deuteromycetes ( Fungi Imperfecti )
Berikut penjelasan dari masing – masing kelas dan subkelas
yang disebutkan diatas:
1. Kelas Myxomycetes
- Struktur dan Morfologi
· Myxomycetes merupakan jamur
yang berbentuk lendir ( plasma ).
· Tubuhnya tersusun atas
banyak sel dan telah memiliki inti yang sejati sehingga tipe selnya sering
disebut sel eukariotik.
· Bagian tubuh depan atau muka
terdiri atas plasma yang lebih pekat dan tubuh bagian belakang membentuk benang
– benang.
· Myxomycetes tidak mengandung
klorofil sehingga tidak dapat mencari makanan sendiri walaupun tubuhnya telah
tersusun atas banyak sel.
· Dalam kedaan vegetatif
tubuhnya berupa massa protoplasma telanjang yang bergerak sebagai amoeba yang
disebut plasmodium.
· Tubuhnya dapat melakukan
perubahan bentuk sehingga dapat merayap kemana- mana khususnya didaerah dia
bertempat tinggal
- Habitat
Myxomycetes hidup diatas tanah – tanah, diatas daun yang telah runtuh dan
busuk, serta dalam kayu yang lapuk.
- Cara Hidup
· Cara hidup sebagai saprofit
atau seperti hewan – hewan lainnya yaitu dapat mengambil zat makanan yang
bersifat cair maupun padat, misalnya dalam bentuk glikogen. Pada Myxomycetes
yang bersifat saprofit ini dapat dibuat biakan murni.
· Jamur ini banyak terdapat
pada tempat yang basah dan mengandung banyak bahan organik, Beberapa darinya hidup
sebagai pemakan sampah ( saprofora ) contohnya: Dicyostelium dan Plasmodiophora brassicae yang merusak
akar kobis.
· Organisme ini dapat
dibiakkan diatas agar – agar dan makanannya dapat berupa bakteri, misellium
jamur, potongan agar – agar, bahkan dapat juga mengambil miksoamoeba haploid
sebagai makanannya. Makanan tersebut akan dicerna dalam vakuolanya dan dapat
pula organisme ini mengeluarkan enzim yang melarutkan substratnya dan mengambil
makanannya dalam bentuk larutan.
· Cara hidup sebagai parasit
biasanya hanya hidup denagan tambahan makanan yang berupa makhluk hidup. Contoh
Plasmodium yang mempunyai ukuran garis tengah 0 – 30 cm yaitu pada jenis Aethalium septicum
· Organisme ini bergerak
ketempat makanannya dibawah pengaruh gaya – gaya kemotaksis, hidrotaksis, dan
fototaksis negatif.
- Bentuk dan Sifat Spora
Spora
Myxomycetes berkecambah dalam air atau diatas suatu substrat basah
menjadi satu atau beberapa sel kembara yang dinamakan
miksoflagellata.
- Cara Perkembangbiakan
Spora Myxomycetes yang berkecambah dalam air atau
suatu substrat basah yang berubah menjadi sel kembara ynag disebut
miksoflagellata. Miksoflagellata yang mempunyai bulu cambuk dan mempunyai satu
inti lama kelamaan akan berubah menjadi miksoamoeba yang bulu cambuknya telah
lenyap. Miksoflagellata dan miksoamoeba dapat membiak vegetatif dengan
pembelahan.
Dari sinilah awal perkembangbiakan generatif pun terjadi. Dua miksofamoeba atau dua Miksoflagellata dapat mengadakan perkawinan menjadi amebozigot dan dalam amebozigot ini kedua inti tersebut akhirnya pun akan bersatu. Badan yang diploid ini tidak membentuk dinding, melainkan tetap telanjang dan bersifat ameboid dan dengan sesamanya dapat bersatu menjadi plasmodium yang besar dan mempunyai banyak inti. Inti dapat bertambah banyak karena adanya pembelahan yang berulang – ulang. Plasmodium pada dasarnya tidak pernah membentuk sekat – sekat, jadi hanya merupakan kumpulan protoplas yang menjadi satu.
2.
Kelas Phycomycetes
- Struktur dan Morfologi
Phycomycetes mempunyai miselium yang
berwarna putih dan tidak mempunyai sekat - sekat, jika tua akan berubah
warna menjadi coklat kekuning – kuningan. Sel – selnya biasanya telanjang dan
terpisah – pisah. Hifanya bersifat coenositik yang hidup didarat atau pada
medium tertentu.
- Habitat
Biasanya hidup didalam air sebagai parasit atau saprofit pada hewan maupun
tumbuhan air.
- Cara Perkembangbiakan
Perkembangbiakan jamur ini terjadi secara aseksual dan seksual. Pada
perkembangbiakan secara aseksual akan dibentuk spora dalam sporangium yang
terletak pada ujung – ujung hifa. Hifa – hifa yang tumbuh tegak pada medium dan
terdapat sporangium pada ujung – ujungnya disebut sporangiosfor.
Sporangium yang matang akan pecah dan mengahasilkan spora, kemudian dengan bantuan angin ( anemokori ).spora akan terbawa jauh dari kelompoknya. Spora yang terbawa angin bila jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi jamur yang baru.
Perkembangbiakan seksual pada jamur berlangsung secara konjugasi, yatitu terjadi perpindahan materi yang berbeda muatan. Proses konjugasi terjadi pada tubuh – tubuh hifa yang berlainan jenis. Pada ujung – ujung hifa akan terbentuk gametongium yang bersifat haploid ( n ), kemudian gametongium yang berlainan jenis akan melakukan fusi ( penggabungan ) sehingga mengahasilkan zigospora yang bersifat diploid ( 2n ).Jamur ini dalam keadaan zigospora akan resisten terhadap perubahan kondisi lingkungan. Bila kondisi lingkungan kembali menjadi normal, maka zigospora akan akan berkecamabah dan membentuk hifa – hifa yang haploid ( n ). Hifa – hifa yang tumbuh akan membentuk sporangium, kemudian menghasilkan spora.
Dari uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa fase haploid dengan siklus hidup Rhizopus sp lebih panjang atau lama jika dibandingkan dengan fase diploidnya.
Sporangium yang matang akan pecah dan mengahasilkan spora, kemudian dengan bantuan angin ( anemokori ).spora akan terbawa jauh dari kelompoknya. Spora yang terbawa angin bila jatuh di tempat yang sesuai akan tumbuh menjadi jamur yang baru.
Perkembangbiakan seksual pada jamur berlangsung secara konjugasi, yatitu terjadi perpindahan materi yang berbeda muatan. Proses konjugasi terjadi pada tubuh – tubuh hifa yang berlainan jenis. Pada ujung – ujung hifa akan terbentuk gametongium yang bersifat haploid ( n ), kemudian gametongium yang berlainan jenis akan melakukan fusi ( penggabungan ) sehingga mengahasilkan zigospora yang bersifat diploid ( 2n ).Jamur ini dalam keadaan zigospora akan resisten terhadap perubahan kondisi lingkungan. Bila kondisi lingkungan kembali menjadi normal, maka zigospora akan akan berkecamabah dan membentuk hifa – hifa yang haploid ( n ). Hifa – hifa yang tumbuh akan membentuk sporangium, kemudian menghasilkan spora.
Dari uraian diatas dapat kita tarik kesimpulan bahwa fase haploid dengan siklus hidup Rhizopus sp lebih panjang atau lama jika dibandingkan dengan fase diploidnya.
- Cara Hidup dan Manfaatnya.
Seperti halnya keterangan diatas pada umumnya Phycomycetes hidup sebagai
saprofit walaupun ada juga yang hidup sebagai parasit.
Jamur ini secara saprofit digunakan dalam pembuatan
tempe, contoh ; Rhizopus oryzae.
Species ini dapat mengubah amilum menjadi dekstros, dapat memecah protein dan
lemak yang ada didalam sel kedelai dan kacang. Dengan demikian maka tempe itu
seakan – akan lebih tersedia untuk dicernakan diperut kita. Selain dari contoh
tersebut, Phycomycetes yang dapat bersifat saprofit adalah :
1. Phytophthora, kebanyakan dari species ini adalah berupa parasit pada tumbuh – tumbuhan tomat, kentang, tembakau, karet dan lain – lain.
1. Phytophthora, kebanyakan dari species ini adalah berupa parasit pada tumbuh – tumbuhan tomat, kentang, tembakau, karet dan lain – lain.
2.
Saprolegnia, merupakan saprofit yang banyak kedapatan didalam air dan tanah
yang basah.
3. Mucor, saprofit yang banyak kedapatan pada sisa – sisa makanan yang banyak mengandung karbohidrat.
3. Mucor, saprofit yang banyak kedapatan pada sisa – sisa makanan yang banyak mengandung karbohidrat.
3.
kelas Ascomycetes
- Struktur dan Morfologi
·
Ascomycetes mempunyai misellium yang bercabang – cabang dan bersekat.
· Memliki askus yang merupakan alat reproduksi spesifik dan sporangium berbentuk buluh dengan jumlah spora ( yang terjadi endogen menurut pembentukan sel bebas ) yang tertentu yaitu 8, terkadang 4. Selain itu askusnya adalah suatu sporangium yang menghasilkan askospora.
· Sel – selnya ada yang bersifat mononukleus dan banyak sel.
· Tubuhnya berupa uniselluler dan multi selluler.
· Memliki askus yang merupakan alat reproduksi spesifik dan sporangium berbentuk buluh dengan jumlah spora ( yang terjadi endogen menurut pembentukan sel bebas ) yang tertentu yaitu 8, terkadang 4. Selain itu askusnya adalah suatu sporangium yang menghasilkan askospora.
· Sel – selnya ada yang bersifat mononukleus dan banyak sel.
· Tubuhnya berupa uniselluler dan multi selluler.
- Habitat
Ascomycetes biasanya hidup sebagai saprofit dalam tanah, kayu yang membusuk,
dan lain – lain.dan pada umunya jamur ini hidup pada tumbuh – tumbuhan
- Cara Perkembangbiakan
Perkembangbiakan Ascomycetes berlangsung secara aseksual dan secara seksual.
Proses perkembangbiakan ascomysetes yang bersel satu terjadi secara seksual
yaitu dengan pembentukan individu yaitu tunas, sedang Ascomycetes yang bersel
banyak perkembangbiakannya terjadi secara seksual yaitu dengan pembentukan
konodia yang terletak pada ujung – ujung hifa yang telah dewasa. Hifa – hifa
yang mengandung konidia disebut konidiosporangium.
Perkembangbiakan Ascomycetes yang bersel banyak diawali dengan pembentukan arkegonium dan anteridium. Inti anteridium akan masuk kedalam arkegonium sehingga akan terbentuk hifa – hifa yang bersifat dikariotik. Kemudian sel – sel terseut akan melakukan fusi yang mengahasilkan sel yang bersifat diploid ( 2n ). Setelah sel bersifat diploid kemudian mengalami pembelahan secara meiosis sehingga terbentuk kembalai sel – sel yang bersifat haploid.
Dalam perkembangbiakan seksualnya dilakukan dengan askus yang menghasilkan askospor. Terbentuknya askospora didahului dengan peristiwa :
1. Perkawinan ( kopulasi ) antara gametangium jantan dan gametangium betina.
2. Plasmogami yaitu bersatunya plasma kedua gametangium tersebut.
3. Kariogami, bersatunya inti yang berasal dari kedua gametangium tadi.
4. Pembelahan reduksi setelah kariogami, baru kemudian disusul dengan pembentukan askospora secara endogen, menurut pembentukan sel bebas
Perkembangbiakan Ascomycetes yang bersel banyak diawali dengan pembentukan arkegonium dan anteridium. Inti anteridium akan masuk kedalam arkegonium sehingga akan terbentuk hifa – hifa yang bersifat dikariotik. Kemudian sel – sel terseut akan melakukan fusi yang mengahasilkan sel yang bersifat diploid ( 2n ). Setelah sel bersifat diploid kemudian mengalami pembelahan secara meiosis sehingga terbentuk kembalai sel – sel yang bersifat haploid.
Dalam perkembangbiakan seksualnya dilakukan dengan askus yang menghasilkan askospor. Terbentuknya askospora didahului dengan peristiwa :
1. Perkawinan ( kopulasi ) antara gametangium jantan dan gametangium betina.
2. Plasmogami yaitu bersatunya plasma kedua gametangium tersebut.
3. Kariogami, bersatunya inti yang berasal dari kedua gametangium tadi.
4. Pembelahan reduksi setelah kariogami, baru kemudian disusul dengan pembentukan askospora secara endogen, menurut pembentukan sel bebas
- Cara Hidup dan Manfaatnya
Sepeti halnya diatas, Ascomycetes hidupnya bersifat saprofit dan parasit bagi
makhluk hidup.
Manfaat Ascomycetes terhadap kehidupan adalah :
1. Sebagai khamir yaitu suatu bahan yang digunakan dalam bidang kedokteran, dalam pembuatan kue, dan minuman berlkohol, sebagai sumber enzim dalam pembuatan alkohol dan masih banyak lagi yang lain. Salah satu contoh spesies yang paling terkenal dalam pembuatan khamir adalah Saccharomyces cerevisiae.
Species ini dapat melakukan reaksi dengan berbagai bahan organi.Khamir dapat meragikan bermacam – macam gula.Salah satu fermentasi yang paling umum ialah pembentukan alkohol dan karbon dioksida.
Jika gula kompeks saja, seperti maltosa atau sukrosa, ditambahakan maka akan dirombak menjadi gula – gula sederhanadenagn bantuan enzim – enzim khamir.
2. Aspergillus.
Dapat digunakan untuk merombak zat pati menjadi gul, kemudian gla itu difermentasikan oleh khamir. Walaupun ada juga yang bersifat parasit yaitu aspergilus fumigatus menyebabkan penyakit paru – paru pada hewan dan pada manusia.
Manfaat Ascomycetes terhadap kehidupan adalah :
1. Sebagai khamir yaitu suatu bahan yang digunakan dalam bidang kedokteran, dalam pembuatan kue, dan minuman berlkohol, sebagai sumber enzim dalam pembuatan alkohol dan masih banyak lagi yang lain. Salah satu contoh spesies yang paling terkenal dalam pembuatan khamir adalah Saccharomyces cerevisiae.
Species ini dapat melakukan reaksi dengan berbagai bahan organi.Khamir dapat meragikan bermacam – macam gula.Salah satu fermentasi yang paling umum ialah pembentukan alkohol dan karbon dioksida.
Jika gula kompeks saja, seperti maltosa atau sukrosa, ditambahakan maka akan dirombak menjadi gula – gula sederhanadenagn bantuan enzim – enzim khamir.
2. Aspergillus.
Dapat digunakan untuk merombak zat pati menjadi gul, kemudian gla itu difermentasikan oleh khamir. Walaupun ada juga yang bersifat parasit yaitu aspergilus fumigatus menyebabkan penyakit paru – paru pada hewan dan pada manusia.
3. Penicillium
Spesies yang terkenal adalah Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum yang menghasilkan zat antibiotik penisilin.
Spesies yang terkenal adalah Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum yang menghasilkan zat antibiotik penisilin.
4.
Kelas Basidiomycetes
- Struktur dan Morfologi
· Ukurannya lebih besar
sehingga dapat dilihat dengan mata telanjang
· Bentuknya dapat menyerupai payung, kipas, dan kuping.
· Memiliki tubuh buah ( basidiokarp ) berbentuk panjang.
· Mempunyai banyak sel dan dan berukuran besar sehingga bersifat makroskopis.
· Ukuran jamur ini pada umumnya mamiliki garis tengah 1m dan berat bisa mencapai 1 kg bahkan lebih
· Bentuknya dapat menyerupai payung, kipas, dan kuping.
· Memiliki tubuh buah ( basidiokarp ) berbentuk panjang.
· Mempunyai banyak sel dan dan berukuran besar sehingga bersifat makroskopis.
· Ukuran jamur ini pada umumnya mamiliki garis tengah 1m dan berat bisa mencapai 1 kg bahkan lebih
- Bentuk dan Sifat Spora
Spora seksualnya adalah basidiospora yang terbentuk pada basidium yang
berbentuk gada.
Memiliki suatu organ yang karakteristik yaitu basidium. Basidium adalah suatu badan yang melakukan penonjolan ( pembentukan sterigma ) dan selalu membentuk 4 spora.Basidium itu terdiri atas 1 sel yang besar dan bersekat – sekat.
Miselium bersekat dengan sebuah inti yang disebut dengan hifa primer dan hifa yang mempunyaidua inti yang disebut hifa sekunder.
Memiliki suatu organ yang karakteristik yaitu basidium. Basidium adalah suatu badan yang melakukan penonjolan ( pembentukan sterigma ) dan selalu membentuk 4 spora.Basidium itu terdiri atas 1 sel yang besar dan bersekat – sekat.
Miselium bersekat dengan sebuah inti yang disebut dengan hifa primer dan hifa yang mempunyaidua inti yang disebut hifa sekunder.
- Habitat
Pada umumnya jenis
jamur ini hidup dengan bersimbiosis pada akar tumbuh – tumbuhan, tumbuh diatas
tanah, dan pada umunya berada disuatu lapangan dan di beberapa hutan
- Perkembangbiakan
Reproduksi basidiomycetes dilakukan secara aseksual yaitu melalui pembentukan
spora aseksual ( konidia ) atau melalui fragmentasi hifa dan secara seksual
yaitu konjugasi. Proses perkembangbiakan seksual terjadi melalui konjugasi
ujung – ujung hifa yang berbeda akan bertemu sehingga kan terjadi plasmogami
tanpa diikuti proses peleburan kedua inti. Sehingga hifa – hiafa yang terbentuk
berkembang menjadi hifa dikariotik. Dua inti hifa dikariotik akan mengalami
meiosis yang mengahasilkan 4 inti haploid ( n ), kemudian inti haploid ini
keluar bersama protoplasmanya membentuk basidiospora
- Cara Hidup dan Manfaatnya
Cara
hidup basidiomycetes dapat dilihat dari miseliumnya, selama keadaan buruk
miselium berda dalam tanah, terkadang juga dalam kayu. Beberapa jenis jamur ini
hidup bersimbiosis pada akar tumbuh – tumbuhan dan merupakan suatu golongan
organisme yang kita kenal dengan nama mikoriza
5.
Kelas Deuteromycetes ( Fungi Imperfecti )
·
Ciri – cirinya yaitu :
1. Hifa berbentuk unicelluler dan kebanyakan anggotanya mempunyai kekerabatan dengan Ascomycetes dan Basidiomycetes,
2. Perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi atau dengan konidiospora. Sedangkan cara perkembangbiakn secara seksualnya belum diketahui tetapi dapat berkembangbiak dengan siklus paraseksual.
3. Seiring dengan perkembangan dan penelitian yang berjalan terus menerus maka beberapa spesies telah dapat dipindahkan dari kelas Deuteromycetes ke kelas Ascomycetes.
4. miselium berbentuk unicelluler atau yang lebih khas lagi ( miseliumnya bersekat – sekat yang biasanya membentuk konidium dari bermacam – macam sel konidiogen.
5. Jamur Deuteromycetes ini tidak dapat membentuk spora sama sekali.
6. Sebagian besar Deuteromycetes hidup bersifat sa[rofit sebagai pengurai sisa – sisa bahan – bahan organik, selebihnya dalah hidup sebagai parasit baik pada tanaman, hewan, maupun manusia. Bahkan ada juga yang bersifat sebagai predator, misalnya : Dactylaria. Jamur Dactylaria hidup didalam tanah. Hifanya bebentuk cincin yang berfungsi unrtuk menangkap cacing nematode
1. Hifa berbentuk unicelluler dan kebanyakan anggotanya mempunyai kekerabatan dengan Ascomycetes dan Basidiomycetes,
2. Perkembangbiakan aseksual dilakukan dengan cara fragmentasi atau dengan konidiospora. Sedangkan cara perkembangbiakn secara seksualnya belum diketahui tetapi dapat berkembangbiak dengan siklus paraseksual.
3. Seiring dengan perkembangan dan penelitian yang berjalan terus menerus maka beberapa spesies telah dapat dipindahkan dari kelas Deuteromycetes ke kelas Ascomycetes.
4. miselium berbentuk unicelluler atau yang lebih khas lagi ( miseliumnya bersekat – sekat yang biasanya membentuk konidium dari bermacam – macam sel konidiogen.
5. Jamur Deuteromycetes ini tidak dapat membentuk spora sama sekali.
6. Sebagian besar Deuteromycetes hidup bersifat sa[rofit sebagai pengurai sisa – sisa bahan – bahan organik, selebihnya dalah hidup sebagai parasit baik pada tanaman, hewan, maupun manusia. Bahkan ada juga yang bersifat sebagai predator, misalnya : Dactylaria. Jamur Dactylaria hidup didalam tanah. Hifanya bebentuk cincin yang berfungsi unrtuk menangkap cacing nematode
B.
JAMUR MENGUNTUNGKAN
Beberapa contoh jamur menguntungkan
dalam kehidupan adalah;
1. Rhizopus oryzae berperan dalam pembuatan tempe
2. Saccharomyces cerevisiae dalam pembuatan khamir yaitu suatu bahan yang digunakan dalam bidang
kedokteran, dalam pembuatan kue, dan minuman beralkohol, sebagai sumber enzim
dalam pembuatan alcohol
3. Aspergillus dapat digunakan
untuk merombak zat pati menjadi gul, kemudian gla itu difermentasikan oleh
khamir
4. Penicillium notatum dan Penicillium chrysogenum
yang menghasilkan zat antibiotik penisilin
5. Volvariella volvacea, yang digunakan untuk bahan makanan.
6. Fomes fomentarius, sering digunakan sebagai bahan obat – obatan
7.
Fomes fomentarius, sering digunakan sebagai bahan obat – obatan
8.
Auricularia polytricha, juga digunakan untuk bahan makanan
C.
JAMUR MERUGIKAN
Beberapa contoh jamur merugikan dalam
kehidupan adalah:
1. Rhizopus nigricans yang dapat merusak makanan roti, nasi, wortel,dan tumbuh – tumbuhan
seperti jamur
2. Aspergilus fumigatus menyebabkan penyakit paru – paru pada hwan dan pada manusia
3. Fomes semitostes, menyebabkan busuknya akar pohon para
4. Amanita phalloides, merupakan jamur yang sagat beracun
5. Ustilago maydis, merupakan penyebab penyakit pada tanaman jagung
6. Epidermophyton floocosum yang menyebabkan kurap pada kaki
7. Microsporum audouini yang menyebabkan penayakit kurap.
SUMBER PUSTAKA:
Gandahusada,
Prof.dr. Srisasi dkk.1998.Parasitologi Kedokteran Edisi ketiga.Jakarta:
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
Tim
Penyusun.1989.Mikologi Medik.Jakarta:Pusat Pendidikan Tenaga Kesehatan
Departemen Kesehatan RI.