Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Arachnida



ARACHNIDA
By
Novita Mayangsari
Sri Wahyuni
Yurry Yunfauniam
 Arachnida ada 3 ordo:
1. Ordo Scorpiones
2. Ordo Arachnoida
3. Ordo Acarina


Scorpiones
Morfologi :
Tubuh scorpion dibagi menjadi beberapa bagian : 
1. Cephalothoraxs 
2. Abdomen bersegmen, terdiri atas proabdomen ( 7 segmen lebar ) dan postabdomen (6 segmen sempit)
3. Pedipalpusnya berbentuk seperti capit besar ( 1 pasang )
4. Segmen terakhir bagian posterior atau ekor yang mempunyai alat penyengat.
5. Penglihatannya tidak sempurna
Siklus hidup :
Kalajengking memiliki periode kehamilan yang lama (2-18 bulan).
Setiap betina melahirkan 25-35 anak.
Rata-rata kalajengking hidup tiga hingga lima tahun, tetapi sejumlah spesies dapat hidup hingga 10-15 tahun. 
Dermacentor sp
Morfologi : 
1. Tubuh terdiri atas kapitulum dengan badan berupa kantung,
2. Kaki 4 pasang, dan basis kapitulu segi empat.  
3. Punggung berwarna kuning, hitam dan merah.
Gejala klinis :
1. Paralisis motorik yang mengenai oto pernapasan dapat menimbulkan kematian
2. Dapat terjadi trauma mekanik karena gigitan lokal
Peran medis:
Sebagai vektor penyakit Rocky Mountain spotted fever, Q-fever, Colarado tick fever, tick borne encephalitis, tularemia
Ixodes sp 
Morfologi :
 Mulut lebih panjang daripada basis kapitulum, lekuk anal terbalik
Peran medis :
sebagai vektor penyakit Queensland tick typhus
Gejala klinis :
·         1. Paralisis motorik yang mengenai otot pernapasan dapat menimbulkan kematian
2. Dapat terjadi trauma mekanik karena gigitan lokal
Buthus sp
Morfologi:
1. Tubuh terdiri atas: sefalothoraxs, preabdomen dan postabdomen.
2. Kaki 4 pasang
3. Pedipalpus atau alat capit
4. Ruas terakhir abdomen à telson yang beracun  
Gejala klinis:
1. Racun berupa toksa albumin (neurotoksin dan hemotoksin)
2. Tempat sengatan terasa nyeri dan pedih 
3. Menimbulkan keracunan sistemik berupa syok dan paralisis pernafasan
4. Hemotoksin menimbulkan perdarahan dan nekrosis 
Habitat:
1. Di bawah batu
2. Potongan kayu
Terapi
1. Proksimal atau sengatan dipasang tourniquet di beri obat golongan kortikosteroid dan anti histamin.
2.  Pemberian anti racun sangat bermanfaat untuk mengatasi shock dan sembab paru-paru.
Pemberantasan :
Usaha utuk mengurangi yaitu dengan penyemprotan rumah dan sekitarnya dengan 0,5% atau DDT 5% dan Chlordane 2% 

Arachnoida 
Morfologi:
1. Abdomen tidak bersegmen
2. Antara abdomen dan cephalothoraxà batang sempit u/ menghubungkan keduanya
3. Memilki rahang yang beracun didekat puncak dari segmen ke-2.
4. Memiliki 4 pasang kaki
Habitat dan persebarannya 
·         Arachnoidea merupakan hewan darat yang hidup secara bebas maupun parasit.Arachnoidea yang hidup bebas bersifat karnivora.
Siklus hidup :
@ Laba-laba mengalami metamorphosis tidak sempurna
@ secara umum siklus hidup laba-laba di mulai dari telur → larva (berkaki 6 buah) → nimfa dengan 8 kaki → laba-laba dewasa. 
Latrodectus mactans
Morfologi:
1. Jantan --> 6 mm, garis median merah, dan 3 garis transversal putih pada bagian dorsal abdomen.
2. Betina --> 13 mm, berwarna hitam, punya gambaran hour glass merah pada bagian ventral abdomen
 Gejala klinis:
1. Racun bersifat neurotoksin terhadap syaraf perifer menyebabkan araknidisme sistemik.
2. Tempat gigitan timbul benjolan merah kebiruan di sertai urtikaria
3. Rasa nyeri menyebar keseluruh abdomen, dada dan anggota badan.
4. Juga dapat terjadi syok, paralisis pernafasan dan kematian terjadi dalam 18 – 36  jam.
Siklus hidup
1. Laba-laba betina meletakkan telur mereka pada sutra kantung bulat.
2. Setiap kantung telur mengandung antara 200 dan 400 telur (yang mungkin lebih).
3. Laba2 betina menetas 8-10harià laba2 baru akan keluar dari kantung  2 –4 minggu. untuk mencapai kematangan seksual laba2 dewasa butuh 7bulan. Tergantung pada lokasi geografis dan waktu tahun, kaum muda yang bertahan hidup dapat mencapai kematangan seksual dalam waktu tiga sampai empat bulan tapi ini tergantung pada suhu yang sesuai dan kelembaban dan ketersediaan mangsa. Biasanya, hanya ada satu generasi laba-laba janda per tahun.
Terapi
Proksimal atau sengatan dipasang tourniquet di beri obat golongan kortikosteroid
Pengobatan 
Untuk meringankan rasa sakit
 Pemakaian secara intravena 10 ml kalsium glukonat 10% atau magnesium sulfat 10% dan dicampur dengan glukosa 5% 
Ini dilakukan 1-2 jam bila perlu
Pemberantasan
Dengan menggunakan DDT, Chlordane, dieldrin digunakan pada kakus kakus yang terdapat diluar rumah yang merupakan tempat yang disukai oleh parasit ini
Leptotrombidium akumushi
Morfologi:
1. stadium larva memiliki badan dan kaki berbulu
2. Kapitulum letak apikal
3. Punya kaki 3 pasang
Gejala klinis:
Penyebab penyakit dermatitis 
Peran Medis 
Sebagai vektor penyakit scrub typhus
Habitat  
Kulit dan pangkal rambut 
Terapi
Salep sulfa 10%
Fenol 1%

Acarina 
Morfologi:
1. Tidak punya abdomen bersegmen
2. Segmen cephalo thorax dan segmen abdomen bersatu --> tubuh seperti kantung
3. Tidak punya sayap dan antena
4. Terdapat dua golongan besar yakni ticks (caplak) dan mites (tungau).
Siklus hidup :
Daur hidupnya mengalami 4 fase, yaitu telur –> larva –> nimfa –> dewasa.
Siklus hidup 
Ticks ( caplak)
1. Metamorfosis sempurna
2. Larva,nimfa, dan dewasa memiliki ukuran bentuk yang sama
3. Larva--> 3 pasang kaki
4. Nimfa dan dewasaà 4 pasang
5. Mengalami 1x pergantian kulit 
Mites(tungau) 
1. Stadium telur, larva --> 6 pasang kaki, 
2. nimfa dan dewasa yang --> 4 pasang kaki
3. Siklus hidup berlangsung dari 4 minggu bahkan kadang berlangsung 8 hari
Sarcoptes scabiei 
Morfologi :
1. Badan berupa capitulum anterodorsalà4 pasang kaki yang segmennya pendek
2. Jantan : 
kaki 1 dan 2 ambulakra 
Kaki 3 bulu cambuk 
Kaki 4 ambulakra
Betina : 
kaki 1 dan 2 ambulakra
kaki 3 dan 4 bulu cambuk 
Gejala klinik
Gatal – gatal pada malam hari(di daerah genital pada laki2), lipatan ketiak, gluteus, umbilikus, areola mammae pada wanita.
Bila pada bayi gatal2 terjadi pada daerah telapak tangan dan telapak kaki 
Diagnosis 
Menemukan Sarcoptes scabiei pada kulit atau dilakukan biopsi
Terapi 
Terapi sulfur presipitatum 5-10%, gamabenzen heksaklorida, benzil benzoat 20-25%, dan krotamiton
Amblyomma sp 
Morfologi:
1. Basis kapitulum berbentuk persegi empat 
2. Palpus segmen kedua panjang 
3. Terdapat festoon 
4. Betina memiliki skutum menutupi dorsal, dan mulut lebih panjang daripada basis kapitulum
Gejala Klinis:
1. Paralisis motorik yang mengenai otot pernapasan dapat menimbulkan kematian
2. Dapat terjadi trauma mekanik karena gigitan lokal.
Peran medis: 
Sebagai vektor penyakit african tickbone fever dan tularemia.
Ornithodorus moubata 
Morfologi:  
1.Besarnya +/- 3 mm x 5 mm  
2.Badan bundar lonjang  
3.Pipih dorsoventral  
4.Tidak mempunyai skutum  
5.Terdiri atas sefalothoraks dan abdomen  
6.Kapitulum di ventral  
7.Memiliki empat pasang kaki
Peran medis :
Merupakan vektor penyebab endemic relapsing fever
Rhipicephalus sanguineus
Morfologi : 
1.Badan terdiri atas aefalotoraks abdomen 
2.Kapitulum berbentuk persegi enam 
3.Mulut dilengkapi dengan hipostom dan chelicera 
4.Memiliki empat pasang kaki
Gejala klinis:
1. Paralisis motorik otot pernafasan dapat menimbulkan kematian
2. Dapat terjadi trauma mekanis gigitan lokal 
Peran medis: 
Sebagai vektor penyakit African tickborne fever dan tularemia

Daftar pustaka:
Prianto, Juni, dkk. 2003. Atlas Parasitologi Kedokteran. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.
Safar, Roadiana. 2010. Parasitologi Kedokteran Protozoologi-Helmintologi-Entomologi. Bandung: Yrama Widya.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS
Read User's Comments0